Aku dan Islamku

Rabi’u Tsani 1430 H baru saja berlalu.
Hampir setahun ini, aku bagaikan baru saja melewati proses syahadat, seakan-akan aku adalah seorang muallaf, orang yang baru saja masuk Islam.
Dalam hati aku berkata, aku seorang muslim. Aku bangga dengan itu.
Bagaimana tidak? Setelah perjalanan 21 tahun yang panjang dan melelahkan, akhirnya aku berhasil tiba di destinasi akhirku.
Rabbku.


Aku terlahir sebagai seorang muslim, di sebuah negara non muslim (!) yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam.
Ada yang salah dengan Islam Indonesia?
Islam Indonesia, dapat aku gambarkan sebagai Islam warna-warni, tercampur-aduk dengan mitos, legenda dan hal profan lain. Mungkin secara de jure kami muslim, tapi, secara de facto, entah.. Semoga hanya di Indonesia fenomena itu terjadi.
Islam Indonesia. Kajian unik yang kompleks dan sarat dengan jalan setapak yang berliku, rumit, menyimpan kisah yang lama, yang terkadang menyakitkan untuk dikenang.

Sebagai suatu konklusi, umat harus berbuat sesuatu, untuk menyelamatkan Islam di negara ini, dan di seluruh dunia.
Membangun masyarakat tauhid, bukanlah hal yang mudah. Ia memerlukan basis yang kuat, kemauan serta optimisme akau terwujudnya tujuan ini. Pun, membangun ukhuwah antar muslim, karena dengan timbulnya ukhuwah, timbul kebersamaan dalam Islam.

و الله أعلم

Madrasah, 4 Jumadal Ula 1430

0 komentar:

Posting Komentar